Beranda » Bali Selatan » Asam Manis, Cita Rasa Unik Desa Wisata Penglipuran

Selain jadi desa wisata kuno, Desa Penglipuran ternyata memiliki beragam kuliner khasnya yang bisa dicoba, salah satunya minuman unik Loloh Cem-cem.

Berbicara tentang desa yang satu ini rasanya hampir tak pernah lepas dari bayangan sebuah desa kuno di Bali yang sempat meraih berbagai penghargaan seputar kebersihan lingkungan beberapa tahun silam. Hari itu cuaca terasa lumayan panas, 30 derajat rasanya cukup menggambarkan suhu udara normal panasnya cuaca di Indonesia. Kemudian saya pun memutuskan untuk mengunjungi salah satu rumah warga yang kebetulan menjual baju, buah, dan juga minuman. 

Desa Penglipuran sendiri terkenal sebagai desa wisata yang pengunjungnya dapat berkunjung ke masing-masing rumah warganya, mengingat kembali bahwa hal utama yang menjadi daya tarik wisata dari desa ini yakni gaya khas arsitektur rumah warga Desa Penglipuran yang masih menggunakan pakem-pakem kuno. Jadi tidak heran ketika kita berkunjung ke Desa Penglipuran akan menemukan deretan rumah warga dengan gaya arsitektur yang sama dari tampak depan, begitu juga dengan bangunan di bagian dalamnya yang memiliki letak posisi bangunan yang sama. 

Di desa ini juga terdapat minuman khas yang bisa kalian temukan, namanya Loloh Cemcem. Terbuat dengan bahan dasar daun cemcem, yang dicampur beberapa rempah lainnya menjadikan minuman ini memiliki cita rasa asam, manis, dan sedikit pedas di ujung lidah. Saya membeli 1 botol untuk saya bawa keliling berjalan-jalan di Desa ini sembari meneguknya beberapa kali saat saya haus.

Saya pun terus melangkahkan kaki ke arah selatan menyusuri Desa Penglipuran atau yang bisa disebut juga sebagai Nista Mandala. Di bagian selatan desa ini juga terdapat tempat yang disebut dengan Karang Memadu, sebuah tempat di bagian selatan Desa Penglipuran yang sengaja disediakan oleh warga desa sebagai tempat pengasingan bagi mereka warga desa yang berani melakukan pelanggaran terhadap peraturan poligami. Selain itu warga desa yang diasingkan juga dilarang keras berinteraksi dengan warga sekitar, dan si pelanggar pun akan mendapatkan cap ‘leteh’ atau kotor. 

Saya kaget sekaligus takjub saat mengetahui awig-awig atau peraturan desa adat yang ada di Desa Penglipuran. Setiap aturan adat yang dibuat sejak zaman dahulu benar-benar dijaga dan dipatuhi sedemikian rupa oleh warga desa Desa Penglipuran sehingga memberikan kesan bagaimana suasana kehidupan desa yang masih sangat terjaga adat juga budayanya di tengah tergerusnya budaya di era modern masa kini.

 

INGIN LIBURAN KE BALI DAN MENGUNJUNGI TEMPAT – TEMPAT MENARIK LAINNYA?

BOOKING SEGERA PAKETNYA DISINI

 

Informasi dan Pemesanan


Hotline : +6281236727210, +6282147834120, +6288987083714 // E-mail : balitopholidaydotcom@gmail.com

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.